Tingkat Turnover Tinggi Adalah Jurnal Pdf Indonesia

Tingkat Turnover Tinggi Adalah Jurnal Pdf Indonesia

Perhitungan Tingkat Turnover Tahunan

Hitungan sederhana dari tingkat turnoverkaryawan adalah menghitung jumlah karyawan keluar dibagi dengan perbandingan jumlah karyawan pada akhir tahun sebelumnya dengan jumlah karyawan pada tahun perhitungan saat ini.

Misalnya Anda ingin menghitung turnover karyawan pada tahun 2019. Perusahaan Anda memiliki karyawan keluar 10 orang selama tahun 2019.

Jumlah karyawan Anda pada akhir tahun 2019 adalah 100 dan pada awal tahun 2020 sebanyak 100 orang. jadi: (10/(100+100);2 x 100) berarti tingkat turnover karyawan Anda pada tahun 2019 adalah 10%.

Solusi Mengatasi Turnover yang Tinggi

Jangan khawatir, berita baiknya adalah permasalahan tentang employee turnover sangat bisa untuk diatasi. Seringkali, solusinya dimulai dengan manajer departemen. Berikut beberapa cara yang bisa digunakan oleh tim HR untuk mengatasi permasalahan employee turnover:

Jika terjadi permasalahan employee turnover, perusahaan wajib memberi perhatian khusus dan segera mengatasinya sebelum berlarut dan nantinya merugikan perusahaan tersebut. Laju employee turnover yang tinggi memberikan berbagai permasalahan perusahaan yang bisa berdampak fatal bagi perusahaan.

Analisa permasalahan secara mendetail dan menyeluruh bisa menyelamatkan perusahaan dari permasalahan employee turnover ini. HR dan manajer mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan permasalahan employee turnover ini. Keberadaan teknologi dapat dimanfaatkan untuk kelancaran proses mengatasi maupun mencegah laju employee turnover yang tinggi. Worxspace hadir sebagai smart personalia tool yang dapat membantu HR dan manajer dalam mengatasi masalah employee turnover. Pelajari selengkapnya di https://worxspace.id/

%PDF-1.4 %Çì�¢ 6 0 obj <> stream xœí}[ÏeÉmÝ{ÿŠóØmXŸë~yYc¢‹å¹ ‚<(-KvÜ-Ç’G†þ}¸Ö"kïóõŒd;Hà‡Ø€¦«¾}ö®‹d‘‹ä?=ÒK~$ü¿ÿ÷ýÇ7ÿô&—ö²G~Ä{îû%�Ç,}¼Œýøíß>þóã7oþâËõøõïì?¹<~ô�oþÿªèI/m7{¥=š^f��ßþúM-{¿ÌáïÜ�¼W{)ÃÞ�^JµW¾ùÕ›üø5¾Îñ<ü?ï?>~ø5ÞÜÐó5â_u×—µ÷£å—ÕF|ýñÍ{ûÕOßý`Ù×sÉo?{üøóŸ¼ûÁ|Y«Ïöö³¯ÿå‹wÿýëÿôæó¯m¬˜ýoëøß^1Èïý¸�»¾Ôd¿¸� OL¥>öz)ÉþËüô]I/)×·¿x—ñ�<Þ~Ô?S­oóøå½ñå»Üíßs¾ýÅßéñÒíñ¿{üüÛßþ‹žëÙþö÷ö«ÛÈ3GžKáÿöÏÈûK[#·=ý7ðÊÅ® tQûü£_�ò´ß¹TJ¯ù¥Û¶sÌùn¼ì]ò~û‹àð¶‘ëÛÿõøáß¾ÛöïÜÆÛß¾ËÓF³òÛÿñ‹¿ûÅ;ü{¬ööw¿à„2&‘mBöÍn¾ýíïðXN»®·¿{·¬³åþöŸõž±ì�ÕþQ6V sËÉóñƒ2ŒSy|ýKØ¿y×1˜´ßþòŒñ9¨QÛÛß¼oýƒ³¾ýÝß?-ÒX¤~öø߶HÅ~i‹dÿÉÿA©îõ¾Hÿ6J2æq[¤’¦-ò£oûéöcûC€±MúÛàZšo¿}üü]Á¿�›øÊuë—Fþo¿ÕÒd{ð7�¿z‡Ö¼Þ~ûÛo錱ÙÙzoC°MÂ?õ湶—:–­Ä²•h¾?Īw¬÷z}·uÈ ßz±%žÝbb _ÛŸþþ7¿¶…S¿íh™oÿùñL±çíGÿÓùö]i¶ÿNžñ]VºÉ��mËËÿµ‹¡š˜°`tlqó}Cý®Ž1Ïb|¿Ú.�bbfú˜ÿc­s{¬çÛ_ŠÍ}˜´­Ý—ùÇŸÿôóŸ�Û¶\öÛ¯?ÿòˆ´1Ç|ûÙÏ?ÿüg?úâG_üø³Ÿý¹I»~ó#�±GãËŸ½›Æ÷wžoÿë;[‹=·õá±/¿øêsÉ‘—±ø¯ß•mrºŽ·�a¿Ê\/F·�h|ñÇ?û럼3†R¶�ë¿þ+ÉÐœ_ÿäÍ×fkúXóèøáW¶r6ül÷gúÃîëíg_Úø¾ùò‹óŒÐŽ]yûÍOÿ\ß4†ÁÉ|öÕç_Ùdo“â§ð‘ŸóÕgﺙ’³ÆÜ· Îýò‡ßüø¼e挷\{ñOofªöÜcTc>µš¦°LšÆ`*HíG��òÓ©ª¬Êý2íáeçǘXšõøhÛ¶V¬'™RSmGÖ£½ØFeîܲ�›¦ ìÇ{[žÒ_¦}ºM[{ ÓJ¬©Wgã–ÐŽF­¶IÓ~`§Çþa-Û^=kn›,šã¥–Ç4eÉöÿöƒ™�c.¼Ñ˜ï|å¿o&ÚW{Ìd#«û6¤9©ÊmË`¤gzÁ0A:°J-?^Íúý›_ý™-âœPÏð�jG¡ÚbÌaº`±/6›CZ�Ö] Ï´ñb„�Û›ÅhÝ”4öQt[^ëÙFdŸô,ïÙü–U¿²ðͦju=SLÅ›W~iz¸ ž1îdﳞÖM!ÃMå´µ@O{ɾÕm’¦yOžÞÃ77Ó+N_¶à{0x¬±Éâ;И—­ÑB�}ÔDzì0bcz·xÇÌÞÑõˆ‰Âé?ZÓ_l2N/öá˜HjÝ?ž}€³Ä ›O«–åÓ>õ:¦O=–ì“ËÓ}9s¬à¨¾7 §‚«üiOñ�}Ü÷f`ìÛw´Å®ïØuNË(ì�”‘ùPêÁx~ÅcYð™s,Mïlõõ©r¬Ë® ÓènE?uÛËŽ ßaç£1/Û¼„á¥üj_Ëú3;lõ·=`Óo8öû¨É[U¶yÞðUgÏÀ¦,[AN/ñ΃fU›Ä`?˜F�ö/~ÂÀnZF{ÌÞôX ŒS°±îŽ_TÈöTp‡ele$ÎÂFdïM[Ogœ¿iSËúý´˜/mpJÅHÃÚ•F¦2Él v~ÑÓÀnІ¼¶¶q»¿ÙŒMŠiÀ/À‡®ž?ÞƦ‰ž~SÇmÔÜs®cå}�ä¿0¨:@¶ïy Ú" Ø4ø@Å�ªÝÓ ›e° �ãϲ¥Ç½�5½‰áñì¯72´S1ûä�Õµ`�Ñ&“YØv{ÞÚ/ØÿÚȘ�¾�ë¡­´×®íÏÛ* ÇèÃß_Ѭ ƒiïå–¢½° Ÿžì9Ë;´hÖ³ÙÑ�ËbulÙmì›Ø²�ÏžEJ8ÅúJÃm5Aa/Ÿmù´�*–-³ý=ã…v|ש.?ÀÆ=Œ9N[ÐLngC°yØêá vÓÐi ç'¬c¥íyê¬`b<~šIÕ¾×±½Üg*�ƒ]¶±Ï¦tÔ„¬?ÝÛö­¬õ¬,Y'žHÎJm,hÛ': Q’È‚‹C2n2àÚwSª�öZcÛ–K´4th1­òÜünòº‹�—ÙP†êšƒ˜1IÝ…\¹ó<��q v¾ºNCöOBš6ÎrQ û2z‚ÜÂE[û0—ØL7UÉî?ÀŒ“ûºY&w´!Ûú?ìOjÙi³×.ÛŽÏ&ÜÈalwôvSØìÁ’ÛY .6²/YZàŸöˆj�^7>g,mœÏ­Àš�Éœ`"àFid{›çÉô~ã;ûvà`Á&'ò#¹�ºÉJýÈnãT^ΡÞÓuL?õÛ_ ¦€9 HagX'Œ2ÖòáÍvFá¼gwèùÁ™¶-=ïθ6ìõd…âl’–œUŒ�§º¬=~�$óÄ/Hzâ­h’Õ满8QÅ'wÆ6­ïÞ£¹tæ¾�Æ¥”Šý£íòÒa�ÂÂÅDZî?Ð'$€¶‰ùˆ(ô�“¹C;iц~Ñ´G šê$jr9¹qí�GŒb§%ÆCÐnêäëHâœ2Ï‘Ëéœ*®x—×�?9omh²G È6gW5\Q°ª¡JX¦Ã£jXÛf9nʈõ¯PW¬m+w”6yëuÇz6�:¤f>Ú’µ×UƒÐ§øŠ±�Æ¥/¬£‘±]ÚMgã(©ßH©³v%+p¥ïj‡ZxõHqädÉ€^ÉOð6ŠgNFsiÕ4';U»ÍÕÚ0HÝtÛœŒÔF;ʯµ‡”zéÆö‹ñ"ezÇfLÞ.B½f[×jªßÖn/¡sPA·X � om˜™ŽŠo£ž`Ä~à4`9¸]ôÈý&ñô£«g­s±ö"Kñë ÛÔmâBÃÚ]tåQ{Ç�HÍ|»1éýܨ¬-uÈo\$“Þnw2õÌsk»·o�Ç��=T u'Ýå¸1²É)Å•’„N»‡.�<*½žK©.˜Ën·Öçžöøîöíbl8Çqsf3·s³¶6´ŽÛÝÛN<ùUÜÎ�ÅmxÜÞ�A,nï¹ßçdÜÇ/ÿ›:ÇeØ‹6¹Ët°CÇu㤛#h|ØÍé/¬»ÑNæ4uq–u™„æ�ÍÍÛÇ@²mwú\Ç€"Ãœ[W¨M¤|Ì/¤ç0μ²Ý¼¿Œ9�¦�Ö±! Øño2˜’²BÜÌK©²â‹›4P�¬!èŒôhþÁ�B§vÿk-.d0½:ÈU!g)™ñ>æ!Ù_)Î(ÊW«‚ÄM’Û"S.ÖÆM³ÍË0ÝY{ãøcó0¥éSÊ<‰¶ô €ŠH* 1P…±6…‘é+õ@}á*BQ ÛI<³Öžþ‹L!bŠ[0®{OüñöùEÇWMʸ‰lXIˆ+Ë»M§¦9¢Ò%\%á«É`lcëPrÔ%š‰Š[®"&u|¸Ù'ÖWgçQìéISJ~|ç€ÓÒ(hbïÛ0atÜõÌ×À²ö™'nGnÝóuàÕ¹ž…Â�p·k!T€z_j˜©súf,³¢KÛ©Uºn ¾‘ö8Ž™Dlö2†7‚Óëów5×�~УWŠ&W)þ’,š:yAÔËt] Yd¿Àö¸*`û™n‡Ü–N¢yÀX*UÌ Õ–c”*�ÃVqÓ]buWL;�Tˆ«ìxXÔJâ‚ôÊn�(:ù6˜´b’‡¸“.)‡àö$,ż™;k9׿‹÷à‘zœ;¥�×™×3s£ãHTßÐ2•k˜°mU7mjðbØ/AçT—LVœAy~-¬£^6^Wï¿^bšþ~�›Lƒ–­’I°ÕTh´3öÅ&Ïy?l¯ø5^Ò9ÈÇyWî²Òââ9u±-cðõ»6¦«jél¾!æ ÒÝÖEC<`k°dÔL&Nò|"¹©$�åç,|�Öæ–^Ó°ýBóLpuÔk^mwv·ÆØpy£c¼Æú•§ëÅ' ¬Šµ§ÿ$MRJà„ý¨ #ǵœímí%?Ú">[ #‡°J¾ BÇçÊP›r¯”'Z¿Q+<�¥Ÿ6œò¢áцiDkÞÓì¸`¨©tºä¡Á6Ò¹°Æú3´¹Øøõ’Óa¶¡¶è ð&ßLNðEµu⸡�b&h|ÒPQ§T!£•UàÛlÒeŠ¬˜òQ¥$çæ¢ç­K™ê² îÚŽö\¡0áÆL“^ŽiÚ’ÊœÖ|¢¶õ«A‰ÁŸ©iÐú…>�+Þ®™A}©ñvµªÕ`΢†çÑÈ{U¡:ºé6ä†\o¸2»�­“`°%2áiŒ[¼ªÁ=Óu]_2ú/ãéÊpOòv³Ð m�ÝÚnl¿e®íkKzÀöƒÔý›76¿jopËäæÙÅ'5ZìM£��ãÅx¢]ÝOŠ?7p'\|pU6Ê„…|“ÅØʳmô#Ïjz‘ ÝØg®î·„£ iÒ¼keúšŒîÃÝ7/n¿xÍHá¡L~òmQ2)jò~l—’¢C4ɬZqO×JÎõ+M©¦™Øíjõ›³}˜ä9¨½‰â Ú2¶É\`uµ¥‚é+5oŸ¥"ê¼vऋ-û/D»¿aÅR-.�馩ÁWE ®Ý8)Ó0E�)`™ŸNçxÂF#^W»éuùßE¶ÓO;¸ìÀ7Œ“°™äk)LÑM[Î4\àoàÈ2Žñj_¼Ã92=H˜ ÍNº{Ëc³i ~†IÑ%Îc&k¹µ�>œAj†òø�Ä"Tu¸!ŠË Ž)¢`"ŸÃ•€„ð:V1 ®^/¼¼ç´¤*ÁDØø¿ÑM&áþð¢"ù;ÅBëJÔãËôÌí1ëœ0P|€ë]'­GË$ÌžUwÚ•ížM+EqÛE&u,).-ÚÝx¦÷€°êöAÙ/øí�[ª� íF£_œ«f�*ÉáÚÕæ-¤9 ín‰²%´ñÄÆu$I„â�%4hm�ƒ2A´aËy¦ÝX` &‡ }8'¡“B¶v¡]ÕõáœÊÒ/B¶ÜhoV5Ü'.}8zY7uØ:`ütm˜-Zª,Þx|Ý´a¾0_Ú°µé׸µ÷�X¡ sÐu‡6lÍþ"½�Z²¯†6Ìž~”aÙôòQ†Ù&ÿeØz ŸeØ0…»�2Läàì7e˜f¢@õeÀòGH™+ËpÉ•a¯$¤oHG"9Ü”]÷I†CH!*ÃôC‘MKÞv€&§ÊðÞaü£2Œ1e.«”á½›¿ ”á�3€• ƒYrÙ!ex¯ãawe6‡éÕp©HÅ‘2»õñ£c˜5�£ïP�\†‘Ží(ô¨ÒÙ@eØ6ƒW†I ù¦É':n¥Ó%ÃÛ¸”aZ•ËM¦†Š¡taš¡W=º°,ÛåÒ…s”¡[›Tº0=µ†.Lú&DMƒíréÂÖ®/¼Ô~�}éÂl·|ta~mí›.ÌñÐS&]˜ŸqéÂœÀ¼ëÂüÅ®Gæø éÂDÂÒÓºpN�µGÎIúf¨Âög™Á�*l=r¿KæÆ墴]²«‡*LN•Ž*,ÏÚ:ª0·‘šr¨ÂÜ·ÒC–¿hU˜�Òoª°õln¤Taºn.U˜þ%²¥P…ÙsS…Ù&âKª0_ ÈÊ÷‚m-yçpw  ±Õ£ sReßTar.Ân¤ ‹“�£ knš°uè0¸&|ü…® Ÿ­=š°fM˜ÅiIææóȆ&Ìi¬£ “žR9š0OW:4aúYvÀý0jÓ=éí•&lí¤µ MØñx¡‹Zš0Ûä¸Òkõ‹›"Ì…¹ô`ò¼nÏX»oz0 fÏ£Û¨“�ŸÒƒé�Ô]VO>zðqYºÌ¶4ë4ۋéss¸pÒƒ_K_)nö·'=–sñHéÁpúä}éÁ@UìÑoz0dÃG> ó®#=Xx�»LÀ�ž€?K“MN&7Ò¸éÁ›¸¢~ôàmJÁÖÝ—z0&á|׃ÑC]Úõ`N“£–üjÚ®�„cÃõ`uô£??ðºŠpwÛñQ„£ãR„»{†Ž"l¼Ø])Â6h¹¦¤c¾eå›"¼áÅlù(ÂXÒ®½ð4 ‡p‚ÌÛRƒ‘[jðÒµàM\wèÀ³r”P(!¬ùB¨àBc;5`4ûÑÑ’¾ìê/

%PDF-1.5 %µµµµ 1 0 obj <> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/Annots[ 13 0 R 16 0 R] /MediaBox[ 0 0 595.4 841.8] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S>> endobj 4 0 obj <> stream xœµÛrÛÆõ]3ú

Anda pasti sering mendengar istilah tingkat turnover karyawan. Namun apakah Anda memahami pengertian turnover karyawan? Secara singkat, turnover karyawan adalah proses keluar-masuknya karyawan di suatu perusahaan.

Aktivitas turnover karyawan itu sejatinya tidak bisa dihindari dan terbilang wajar. Bahkan cenderung menguntungkan perusahaan jika dilakukan dalam periode yang sewajarnya.

Lain cerita jika perusahaan terlalu sering gonta-ganti karyawan. Bisa-bisa perusahaan yang rugi.

Mengapa Tingkat Turnover Karyawan Tinggi?

Banyak studi setuju bahwa penyebab turnover yang tinggi yaitu tawaran dari posisi baru di tempat lain yang lebih baik dalam 5 hal ini: gaji, waktu libur, benefit yang lebih baik, promosi, dan prospek dari bos yang lebih suportif.

Kemudian beberapa hal lain yang biasa menjadi alasan employee turnover termasuk hal-hal berikut:

Realita tersebut menunjukkan bahwa kebanyakan kasus employee turnover sebenarnya bisa dihindari jika perusahaan punya kemauan untuk memberi kompensasi lebih secara keseluruhan, membuka peluang karir, fokus pada fleksibilitas, dan bisa mengatasi masalah seperti kinerja manajer yang tidak efektif ― dan mengambil aksi pasti ketika mereka mengalami atrasi yang lebih tinggi dari rata-rata dari satu departemen.

Menerapkan Succession Planning

Succession planning adalah proses pengembangan karyawan untuk mempersiapkan mereka menggantikan posisi pemimpin, manajer, executive, atau posisi-posisi penting lainnya ketika karyawan sebelumnya pindah jabatan, meninggalkan perusahaan, dipecat, atau pensiun.

Succession planning sangat penting karena dibuat untuk mempersiapkan karyawan agar perusahaan tetap dapat berjalan tanpa interupsi dalam waktu yang lama ketika ada pergantian posisi karyawan.

Selain itu bagi karyawan sendiri, hal ini akan meningkatkan employee engagement karena selain mereka dilibatkan dalam program pengembangan karyawan, mereka juga merasa dihargai.

Membantu Anda dalam membangun strategi succession planning yang optimal, Mekari Talenta hadir dengan fitur baru Succession Plan.

Dengan fitur ini, Anda dapat membuat sebuah talent pool internal untuk menyiapkan karyawan-karyawan Anda menggantikan posisi-posisi penting di masa mendatang.

Talent pool ini dapat terintegrasi dengan sistem HRIS Mekari Talenta seperti Performance Management di mana Anda juga dapat memantau perkembangan karyawan. Jadi, Anda juga bisa melihat bagaimana kesiapan mereka memegang posisi kunci di masa mendatang.

Baca juga: Turnover Karyawan Jadi Masalah Menakutkan Perusahaan, Apa Solusinya?

Perhitungan Tingkat Turnover Bulanan

Berbeda dengan perhitungan tahunan, perhitungan bulanan adalah perhitungan perbandingan biasa. Perbandingan antara jumlah karyawan keluar dengan jumlah karyawan pada periode perhitungan. Rumusnya sebagai berikut:

Misalnya, Anda memiliki karyawan keluar sebanyak 5 orang dan jumlah rata-rata karyawan Anda sebanyak 100 orang pada periode perhitungan turnover. Sehingga tingkat turnover karyawan Anda pada periode itu sebesar 5%.

Turnover rate yang tinggi memang bisa membahayakan. Oleh karena itu, perlu peran dari semua orang termasuk perusahaan itu sendiri untuk membangun lingkungan dan budaya kerja yang baik dan dapat memenuhi kebutuhan karyawan.

Sempat disinggung bahwa salah satu cara mencegah adanya turnover karyawan yang tinggi adalah menggunakan teknologi untuk melakukan engagement pada karyawan. Salah satunya adalah menggunakan aplikasi HRD.

Mekari Talenta sebagai software HR dan sistem HRD berbasis cloud terbaik yang telah dipercaya oleh banyak perusahaan di Indonesia mampu memenuhi tiap kebutuhan perusahaan dalam mengelola karyawan termasuk mengelola cuti secara praktis dan otomatis dengan aplikasi cuti online dan membuat jadwal kerja secara otomatis dalam fitur aplikasi pembuat jadwal shift.

Misalnya perhitungan payroll dengan berbagai elemen gaji, absensi online, rekapitulasi data karyawan dan juga hal-hal administrasi lainnya. Cari tahu selengkapnya software HRD dan software absensi karyawan online melalui website Mekari Talenta dan dapatkan demo gratis selama 2 bulan! Jangan lupa juga untuk coba aplikasi attendance management download di Mekari Talenta  di bawah ini.

Apa itu Employee Turnover?

Employee turnover merujuk pada jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan pada periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Yang termasuk dalam perhitungan yaitu mereka yang mengundurkan diri atau resign, yang diberhentikan secara sepihak oleh perusahaan atau kena lay off, terminasi, pensiun, transfer lokasi, atau bahkan juga kematian. Turnover berbeda dengan atrisi. Ketika menghitung atrisi, pengurangan SDM dan terminasi tidak dihitung. Perusahaan sering menghitung laju employee turnover mereka sebagai sarana untuk memprediksi dampaknya pada produktivitas, layanan konsumen, atau bahkan semangat kerja karyawan.

Fakta Tingkat Turnover yang Tinggi

Tingkat turnover berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai obyektif bisnis dan merupakan kunci yang perlu diperhatikan para eksekutif. Alasan orang-orang berhenti bekerja bervariasi dan perusahaan tidak selalu bisa menghentikannya.

Salah satu pengendali atrisi adalah demografi: pengunduran diri generasi baby boomer meningkat drastis beberapa tahun belakangan. Sedangkan milenial juga tidak menetap pada pekerjaan mereka untuk waktu yang lama, jauh berbeda dengan generasi sebelumnya. Di antara para karyawan, mereka yang berusia 60-64 tahun sudah bekerja paling tidak 10 tahun di pekerjaan terakhir mereka.

Kemudian ada isu pasokan dan tuntutan. Untuk peran tertentu dan di area tertentu, jumlah karyawan dengan skill yang tepat tidak cukup untuk memenuhi lowongan yang dibuka. Misalnya saja sering kita melihat selama bertahun-tahun terjadi kekurangan tenaga medis profesional, ilmuwan dan matematikawan, ahli perdagangan, insinyur, dan ahli IT. Tentu banyak kekurangan ini akan terus berlanjut bahkan dengan laju pengangguran yang lebih tinggi dari laju normal.

Pada akhirnya, karyawan menginginkan hal lebih dari perusahaan tempat mereka bekerja ― tidak hanya uang. Bahkan generasi baby boomer mencari lebih dari gaji yang stabil dan menyatakan bahwa bekerja untuk perusahaan dengan misi yang bertujuan jelas adalah prioritas utama. Survei LinkedIn’s Talent Trends 2020 menunjukkan bahwa seseorang ingin bekerja untuk perusahaan dan dengan rekan yang menginspirasinya.

Turnover pada sebuah perusahaan merupakan proses keluar masuknya karyawan dalam jangka waktu tertentu. Turnover adalah salah satu hal yang sangat lumrah terjadi di suatu perusahaan.

Melansir Indeed.com, ada beberapa faktor yang menyebabkan turnover rate tinggi, seperti upah yang tidak sesuai, budaya kerja dan beban kerja berlebih sehingga mengakibatkan burnout serta tidak adanya kesempatan untuk pengembangan karier.

Lalu apa saja pekerjaan yang memiliki tingkat turnover tinggi? Cek selengkapnya!

Pasti kamu sudah sering mendengar apa saja jobdesc dan tanggung jawab seorang SP (Sales Promotion). Yap, performa kinerja seorang sales seringkali underpressure dan menghadapi banyak tantangan karena fokus pada pencapain target penjualan, meskipun hal ini sudah menjadi jalannya untuk mendapatkan kompensasi/upah.

Tak heran, sales jadi salah satu pekerjaan dengan tingkat tunrover yang tinggi. Menurut data yang dihimpun oleh SyncHR.com, rata-rata pekerjaan sales hanya bertahan kurang dari 2 tahun.

Dilansir dari DailyPay.com, ada 5 alasan mengapa tingginya tingkat turnover yang terjadi di industri ritel. Diantaranya, fleksibilitas jam kerja, kurangnya kesempatan dalam pengembangan karier, kondisi kesehatan dan kesejahteraan karyawan, kompensasi/benefit yang didapat serta kurangnya 'meaningful work'.

Belum lagi, ritel di Indonesia yang umumnya memberlakukan kebijakan di mana karyawan toko harus bertanggung jawab atas kerugian dan barang hilang di toko. Meski hal ini merupakan konsekuensi dan sudah tertulis dalam kontrak kerja, tetap saja beban yang cukup memberatkan ini membuat tidak sedikit pekerja ritel yang akhirnya memutuskan untuk resign.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Baca Juga: 5 Tips Mengelola Stres Akibat Pekerjaan, Coba Rehat Sejenak

Seperti yang sering kamu jumpai ketika berkunjung ke restoran atau hotel, waiter atau pelayan di sana yang sibuk berlalu-lalang membawa makanan dan seringkali mengharuskan mereka berdiri dengan jangka waktu yang lama. Tuntutan kerja yang mengandalkan fisik ini mengakibatkan kelelahan, sehingga tingkat kepuasan mereka dalam bekerja pun kurang.

Selain itu, upah yang rendah juga jadi penyebab ketidakpuasan sehingga banyak waiter mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lain yang dapat membawa benefit lebih.

Sebagian besar perusahaan menempatkan posisi customer service (CS) sebagai level pemula (entry-level) sebelum nantinya mereka dipromosikan jabatan yang lebih tinggi, menjadi supervisor atau manajer.

Di samping itu, CS juga jadi salah satu yang banyak dibutuhkan di perusahaan-perusahaan. Oleh karenanya, hal ini menjadi alasan bagi mereka untuk beralih ke perusahaan lain. Sebagaimana yang disebut pada laman SyncHR.com, ini lah yang menyebabkan tingkat turnover di bidang CS mencapai 45%.

Turnover Tidak Sukarela (Involuntary Turnover)

Ini terjadi ketika perusahaan memutuskan hubungan kerja dengan karyawan, biasanya karena alasan kinerja yang buruk, pelanggaran aturan, atau pengurangan jumlah karyawan (PHK).

Cara Pencegahan Naiknya Turnover Rate

Mencegah tingginya tingkat turnover karyawan terutama mencegah perginya karyawan yang dapat menyebabkan disfungsi perusahaan. Tergantung dari sistem dan budaya kerja yang dibangun. Berikut pencegahan yang dapat dilakukan untuk menekan tingkat turnover karyawan.